Friendship or Love?
Cinta….rasa yang tak bisa di deskripsikan, abstrak, dan
sangat sering muncul dalam kehidupan anak-anak remaja, terutama di masa-masa
SMA. Masa-masa SMA adalah masa-masa yang
paling indah, kata orang. Masa SMA ini, sudah pasti pernah dialami oleh setiap
orang, termasuk seorang anak remaja yang bernama Vincent Kusuma. Vincent adalah
seorang siswa di SMA KitKat,Vincent adalah siswa dari kelas XI IPA Kanto. Tahun
ini Vincent genap berusia enam belas tahun. Vincent bisa dibilang siswa yang multi-talent, karena Vincent bisa
menggambar, bermain music, nge-dance
dan ber-akting, meskipun ia hanya menonjol dalam bidang menggambar saja. Namun,
dia tidak popular di kalangan wanita, entah karena wajahnya, sifatnya, auranya,
atau yang lain?
Hidup Vincent yang awalnya hanya datar dan biasa-biasa saja,
berubah menjadi berwarna sejak kehadiran
sesosok wanita dalam hidupnya. Vanessa Emilia Sanjaya, itulah nama lengkap dari wania yang mewarnai hidup Vincent. Vanessa adalah seorang siswi pindahan dari kota Tinamo, Vanessa berumur 15 tahun, dia akrab dipanggil Nessa atau Emil. Vincent dan Vanessa bertemu untuk pertama kalinya saat Bu Eugene wali kelas Vincent mengumumkan bahwa dikelas Vincent bakal ada murid baru. Setelah Bu Eugene mengumumkan, Vanessa langsung mesuk dan memperkenalkan dirinya. Lalu, Vanessa memilih untuk duduk bersama Vincent, karena memang pada saat itu Vincent tidak memiliki teman sebangku.
sesosok wanita dalam hidupnya. Vanessa Emilia Sanjaya, itulah nama lengkap dari wania yang mewarnai hidup Vincent. Vanessa adalah seorang siswi pindahan dari kota Tinamo, Vanessa berumur 15 tahun, dia akrab dipanggil Nessa atau Emil. Vincent dan Vanessa bertemu untuk pertama kalinya saat Bu Eugene wali kelas Vincent mengumumkan bahwa dikelas Vincent bakal ada murid baru. Setelah Bu Eugene mengumumkan, Vanessa langsung mesuk dan memperkenalkan dirinya. Lalu, Vanessa memilih untuk duduk bersama Vincent, karena memang pada saat itu Vincent tidak memiliki teman sebangku.
“Hai, namaku
Vincent Kusuma” sapa Vincent
“Halo
Vincent, salam kenal ya” sahut Vanessa sambil berjabat tangan dan tersenyum
pada Vincent.
Saat Vincent melihat senyuman yang diberikan Vanessa
kepadanya, dirinya mulai tertarik dengan Vanessa. Sejak Vincent dan Vanessa
menjadi teman sebangku, mereka menjadi sangat akrab. Bahkan mereka sering
mengobrol saat pelajaran sedang berlangsung sehingga membuat mereka sering
ditegur oleh guru yang sedang mengajar.
Disaat jam istirahat, Vincent dan Vanessa langsung
mengeluarkan bekal yang mereka bawa.
“Wah bekalmu
itu nasi goreng ya?”Tanya Vincent
“Iya, emang
kenapa?”
“Oh nggak
kok, Cuma nanya doang” sahut Vincent sambil tertawa
“Eh, kamu
bawa apa itu? Nasi ama telur matasapi ya?”
“Iya, by the way aku itu suka banget sama
nasgor”
“Aku justru
udah bosan dengan makanan kayak gitu, aku lebih suka makanan rumah, seperti yang
kau bawa” ucap Vanessa
“Gimana
kalau kita tukeran makanan aja?” tawar Vincent
“Ide bagus
tuh” jawab Vanessa dengan senang
Hal ini membuat Vincent dan Vanessa menjadi lebih akrab lagi,
sehingga beberapa teman Vincent suka menggoda mereka berdua. Kedekatan mereka
juga membuat beberapa siswi wanita dalam kelas Kanto merasa cemburu. Akhirnya,
sekelompok siswi wanita yang terdiri atas Daisy, Lili, Jaycee, Inatha dan Tasya
pun menghampiri Vanessa. Mereka ingin mengajak Vanessa untuk bergabung bersama
mereka. Namun, Vanessa masih bingung dan belum bisa memutuskan. Ia ingin
meminta saran Vincent terlebih dahulu, karena itu Vanessa belum memberi mereka
jawaban.
Sepulang sekolah, Vanessa langsung menanyakan ajakan kelompok
Daisy itu pada Vincent. Lalu, Vincent menjelaskan pada Vanessa bahwa mereka itu
orang baik-baik dan idak ada salahnya untuk menerima ajakan mereka. Dan lagi
pula, Vanessa juga belum memiliki banyak teman di kelas Kanto ini, sehingga
tidak ada salahnya untuk bergabung dengan mereka. Sebelum mereka pulang kerumah
mereka masing, mereka saling memberi PIN BB mereka.
Hubungan diantara Vincent dan Vanessa menjadi lebih dekat
lagi ketika Pak Keilemo guru matematika mereka akan memberikan ulangan
matematika.
“Besok kita
ulangan Matematika yaaa” kata Pak Keilemo
“Lho! Gak
bisa gitu dong Pak!” ucap Jean marah
“Hmphh! Mau
mau gue laaaah mau ulangannya kapan” kata Pak Keilemo
“Bapak kan belum pernah ngajarin kita tentang
itu, kok sudah ulangan!” teriak Yongki
“Haaah…. Gak usah khawatir, soalnya itu gampang
sekali, orang buta pun bisa kerja itulah” celoteh Pak Keilemo
“HA HAHAHHA
AHAHA!!! LUCU SEKALIIII!!!” teriak sebagian besar siswa laki-laki dia kelas
Kanto
Mereka tertawa dengan sangat keras
hingga dua menit, sehingga hal ini membuat Pak Keilemo sangat jengkel dan
langsung keluar dari kelas. Tidak seperi teman-temannya yang lain, Vincent merasa
sangat khawatir kalau nilai ulangannya
bakalan jelek besok. Saat Vanessa melihat Vincent, Vanessa langsung menghibur Vincent
“Tenang aja,
nanti aku bisa ngajarin kamu kok” ucap
Vanessa sambil tersenyum manis pada Vincent. Senyum manis itu langsung
menghilangkan rasa khawatir dihati Vincent.
“Beneran
nih?” Tanya Vincent
“Iya aku
serius”
“Kalau gitu
terima kasih banyak ya, tapi gimana caranya?”
“Tenang aja,
kan aku bisa ngajarin kamu pas pulang sekolah atau kamu pergi kerumah aku aja”
“Mmm… ide
yang bagus, jadi nanti aku langsung kerumah kamu nih?”
“Iyap” jawab
Vanessa
Sejah hari
itu, Vincent dan Vanessa selalu belajar bersama, tidak hanya matematika tapi
juga pelajaran lain. Sejak mereka belajar bersama juga, nilai Vincent dan
Vanessa meningkat.
Namun kebersamaan itu menjadi
renggang saat terpilihnya Vanessa sebagai panitia Fancy Fair. Sejak Vanessa
menjadi panitia, Vanessa menjadi sangat jarang mengobrol dan bertemu dengan
Vincent. Disisi lain, Reiner yang merupakan cowok terganteng se-angkatan
Vincent yang juga tergabung dalam panitia Fancy Fair ini memanfaatkan
kesempatan ini untuk mendekati Vanessa. Reiner mulai mengajak Vanessa mengobrol
di sekolah dan di BBM dengan topic yang awalnya Cuma seputar Fancy Fai saja,
tapi lama kelamaan pembicaraan antara Reiner dan Vanessa menjelma menjadi pembicaraan layaknya sepasang
kekasih.
Vincent sendiri menjadi sangat
gelisah dan bingung, apa yang membuat Vanessa menjadi sering keluar dari kelas
dan tidak ngobrol dengannya lagi. Setelah Vincent mencari tahu, Vincent pun
akhirnya mengetahui bahwa Vanessa sering bersama dengan Reiner dalam rangka
membahas acara Fancy Fair. Awalnya Vincent tidak percaya, tapi setelah ia melihat
Reiner dan Vanessa bersama ia pun langsung shock
dan merasa sangat cemburu pada Reiner. Hari-hari dilaluinya tanpa Vanessa lagi,
hidup yang dulunya berwarna kini menjadi sangat buram. Mulai dari nilai
matematikanya yang menurun karena Vanessa tidak bisa mengajarinya lagi, Vincent juga menjadi pendiam.
Setiap kali Vincent melihat Reiner dan Vanessa bersama
hatinya terasa seperti dicabik-cabik .Berminggu –minggu Vincent memendam rasa
cemburu ini, hingga puncaknya pada suatu malam. Ia bermimpi Reiner “menembak”
Vanessa untuk menjadi pacarnya dan Vanessa menerimanya. Vincent langsung
terbangun dari tidurnya, dan tidak bisa tidur lagi. Akhirnya Vincent memutuskan
untuk menyatakan perasaannya pada Vanessa apapun yang terjadi.
Setelah bersiap-siap dan sarapan, Vincent langsung pergi
kesekolah, dan setibanya Vincent di sekolah ia langsung mencari Vanessa. Mulai
dari ruang kelasnya, ruang guru, hingga perpustakaan, dan akhirnya ia menuju ke
ruang panitia.
“BRAK!!!”
suara pintu terbuka
Vincent langsung kaget dan secara spontan membentak Reiner
dan Vanessa yang sedang berduaan di ruang panitia yang masih kosong. Reineer
merasa tidak terima saat dirinya dibentak oleh Vincent. Dan, dimulailah
perdebatan panjang antara Vincent dan Reiner.
Setelah berdebat cukup lama, Reiner langsung melayangkan pukulan ke
wajah Vincent. Hal itu makin memperpanas suasana dan timbul adu pukul antara
Vincent dan Reiner. Tetapi Vanessa langsung melerai mereka berdua dan menahan
Vincent yang sudah babak belur.
“Sudah!Please stop! Jangan lagi Vincent…. Aku
nggak mau liat kamu terluka lagi” Ucap Vanessa dengan mata berkaca-kaca. Sontak
Vincent langsung terdiam sejenak lalu berkata
“Nessa….
Sebenarnya,aku suka sama kamu, aku mungkin memang bukan siapa-siapa untukmu.
Tapi , jujur aku merasa sangat cemburu saat melihatmu bersama Reiner.”
Vanessa
Nampak tidak aget dengan apa yang dikatakan Vincent dan langsung berkata dengan
terbata-bata
“Kamu suka
sama aku?....Sebenarnya….aku….aku juga suka sama kamu”
Reiner yang
mendengarnya pun menjadi kaget dan mulai sadar akan kesalahannya. Kemudian,
mereka bertiga mulai berbincang-bincang untuk menyelesaikan masalah dengan
kepala dingin. Dan akhirnya, Vincent dan Reiner saling meminta maaf dan Reiner
lalu keluar dari ruang panitia.
“Nessa…aku
mau kita jadi sahabat, seperti dulu lagi” kata Vincent pelan sambil melihat
Vanessa
Vanessa
terdiam sejenak
“Boleh kan?”
lanjut Vincent sambil tersenyum
“Ya
tentuuuu…” balas Vanessa sambil tersenyum main pada Vincent.
Mungkin hari itu adalah hari terbaik
dalam hidup Vincent. Karena ia bisa menyatakan perasaannya pada wanita yang ia
suka, di tambah lagi wanita itu punya rasa yang sama dengannya. Vincent memilih
untuk tidak “menembak” Vanessa sekarang karena ia sadar bahwa ia masih menjadi
siswa SMA yang tugasnya belajar. Meskipun tidak menjadi pacar Vanessa, ia tetap
senang karena dengan menjadi sahabat Vanessa ia bisa melihat dan bertemu dengan
Vanessa setiap hari.
AbedTh
No comments:
Post a Comment